Selasa, 20 November 2012

Dari 5cm...




Begitu dengan mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar taruh disini. Ian membawa jari telunjuknya menggantung mengambang di depan keningnya.
Kamu taruh disini, jangan menempel dikening.
Biarkan
Dia
Menggantung
Mengambang
5 centimeter
Di depan kening kamu

Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apapun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan sehabis itu yang kamu perlu cuma……

Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang lebih sering menghadap ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa.

Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arusa dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapapun. Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya, percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu.

“Ada yang pernah bilang kalau idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh generasi muda….”

dinner bareng pertama

hehe ini post isinya cuma foto foto kita -aku, Adinda, Dyan, Mega, Ristha, Indra- pas makan makan di Solaria, Blok M Square, JakSel.
















ahh, ternyata hanya ini yang aku punya. kapan-kapan aku tambahin yang foto dari ponselnya Mega deh ;)

Jalan Jalan ke Monas part 2

part 2?
iya. soalnya minggu, 14 oktober kemaren aku udah ke Monas, for the first time. waktu kesana 4 orang -aku, Adinda, Fajar, Adit-
dan karena pas jam-jam itu lagi ada car free day jadilah kita ber-empat jalan. mulai jalan husni tamrin lewat bundaran HI trus sampe monas. gila, jauh beh.

untung pas ke monas lagi sabtu kemaren, ga ada car free day, jadi yya turun di Halte Monas, trus jalan dikit deh. kali ini aku bareng Adinda sama Dyan aja.
disini kita muteri monas, trus antri 1 jam lebih buat naik lift -_- dan naik ke puncak monas. ini ada beberapa view dari puncak monas yang aku jepret















































nah, kita lewat trowongan sebelum masuk kawasan monas nya dan tiketnya itu 2ribu rupiah. habis itu masuk ke bagian bawah yang isinya diorama diorama mulai dari jaman purba sampai jaman kemerdekaan.
























 trus naik ke puncak dan tiketnya 2ribu rupiah lagi. di puncak monas bisa liat kota Jakarta dari atas. tapi ya terbatas dan kechil kechil -_-

turun dari puncak monas, kita ke ruang kemerdekaan buat ndengerin rekaman bapak Soekarno, membacakan teks proklamasi dan disitu diliatin juga teks proklamasi. wiiihhh mrinding lo dengerin proklamasi itu. ciyuss deh 
(˘˘)
setelah itu kita naik kereta wisata, gratis (asal nunjukin tiket masuk monas tadi) lalu turun di tempat orang orang jualan oleh-oleh. disana kita beli baju baju untuk oleh-oleh oarang rumah.
setelah puas beli kaos nya, kita foto foto dulu, baru capcuss pulang hahahaha





 




Rabu, 14 November 2012

Crita cinta PSG ?



Yyah.. banyak sekali yang ingin kutulis
emmh apa ya?
oh ya, aku sedang di jakarta loh saat menulis ini hehe ^^
Ya, aku sudah kelas 12 sekarang, yang berarti aku harus mengikuti program PSG dari sekolah.
Oke, aku cerita tentang PSG ku dulu deh :D

Aku PSG di MelOn Indonesia  bersama 5 teman ku yang lain, Adinda, Dyan, Mega, Ristha, dan Indra . Kantornya terlatak di lantai 7 Gedung Telkom, Jalan Sisingamangaraja kav.4-7 Jakarta Selatan.
Dan kamu tau, di Melon ini ketemu sama 1 makhluk lucu :D
Prio Wahyu Utomo, namanya. Dia alumni angkatan 15 Moklet. Awal ketemu sih pas hari kedua PSG, tanggal 2 oktober lalu, pas pembimbing ku, Mas Satria (beliau alumni Moklet angkatan 8) memberikan tugas pertama buat aku dan Adinda (kami berdua ada di divisi pemrograman, dimana 7 dari 8 anggotanya adalah alumni Moklet *bangga nyaa (˘˘) *) dan Mas Priok (panggilan akbrab nya) itu adalah developer  web sebelumnya. Jadilah kami –aku dan adinda – dilempar ke dia. Dia dengan sangat menyebalkan dan berbicara dalam bahasa alien yang kami tidak pahami *dibanting priok* *ehhem, back to topic* menjelaskan tentang  flow web yang harus kami buat nantinya.
Kami berdua tentu saja menemui kesulitan karena baru hari itu juga kami berkenalan dengan bahasa alien –yaitu CI alias Code Igniter – dan langsung di beri project untuk dikerjakan *itu benar – benar sulit kamu tau (×× ) *. Aku masih bingung ya, kenapa dari awal kami ketemu, mas Priok lebih sering bicara padaku  –bukan, bukan aku GR atau apalah ((-_-))v  tapi sungguh, bahkan Adinda sampai marah karena merasa tidak diperhatkan sama mas Priok. Ditambah lagi, Mas Prok tidak pernah mau benar-benar memberi tau bagaimana mengerjakan project itu. “Cari aja di Google” itulah kata andalannya kalau ditanya. Ga bikin frustasi gimana coba ?! oh dan sejak awal, teman ku yang lain sudah sering menggoda aku denagn mas Priok itu. Tentu saja mereka hanya menggoda ke aku aja.
 Dan ada kejadian, di hari jumat minggu pertama Oktober 2012, hari itu –kata Adinda – aku sudah ada di titik puncak bingug dan raut wajah ku sangat sangat memperhatinkan (seperti siap menangis kapan pun) dan tidak benar-benar nyambung diajak ngobrol. Saat itu lah dia, mas Priok datang, duduk di banguku dan membawa secarik kertas note warna kuning menjelaskan padaku dengan bahasa manusia bagaimana sistem program yang akan aku kerjakan. Aku masih ingat, setiap menjelaskan 1 step, dia akan berhenti, menoleh ke arahku dan sambil tertwa bertanya “paham?” “ngerti gak?” dan kalau aku bilang aku paham dia akan melanjutkan ke step berikutnya dan kalau aku bilang “bingung mas” dia akan mengulang penjelasannya denagn bahasa yang lebih manusiawi lagi. hahaha yah kalau diingta-ingat lucu juga ya. Kenapa dia rela direpotkan olaeh ku ya ¬)
lalu setelah selesai menjelaskan, dia bertanya denagn santai “tinggalnya dimana dek?” dan saat itu juga rekan-rekan kantornya beruhuk-uhuk ria dan berteriak “modus modus” menggodanya. Dia spontan tertawa dan bangkit dari tempat duduknya kemudian menyangkal perkataan rekan-rekan nya itu. Teman-teman ku juga menahan tawa mereka. Aku? Yah seperti biasa, aku hanay diam tidak mengerti apa yang mereka tertawakan. Dan sejak hari itu juga, mas Priok resmi dipanggil Modus.
lalu, minggu depanya, Modus punya panggilan baru, yaitu “Emmbem”  dan dia jadi milik mega. Itu karena Mega bercerita kalau dia mimpiin si Modus jadi ya Mega dong yang di godain sama modus sekarang dan kami juga tau, kalau tia itu tembem dari foto DP BBM nya. Mas itu lucu juga kok ^^
Tapi sayang nya, entah kenapa mas Satria tau tentang “Mas Emmbem ” dan yang digodain itu aku dan Adinda. Padahal jelas sekai kalau yang dengan Modus itu si Mega. Dan sejak itu juga, entah kenapa modus ga pernah lagi ke bangku ku dan Adinda untuk menanyakan tugas yang kami kerjakan.
Dan setelah 1 bulan berjalan, kemaren senin kalau tidak salah, tanggal 13 november, kami, cewek berlima se lift sama Modus dan Cak Usma. Dan saat itu MODUS SALTING! Haahaha beneran deh, aku ga bohong. Dia ragu dan berhenti saat akan masuk lift kami. Dan saat di dalam lift, Cak Usma menggodanya.
“jok salting a Yok” dan dia menjawab sambil tertawa “enggak pak. takut”. Adinda sontak menahan tawa nya. Dia tidak berani benar-benar melihat kami berlima dan saltingnya itu loo,. . .kelihat  banget . tapi Adinda –dan aku – pikir itu sangat...lucu )
Nah, cukup sekian dulu cerita tentang Mas modus nya kapan kapan aja lagi.
oh, btw, ko aku ga nulis crita tentang Ayiib, eh ayaab aja yya?
Sekalian deh, ayabb itu julukan buat mas mas arab yang duduk di belakang ku. Mas nya kerjaannya bikin program pake eclipse hahaha. Iya iya, dia bikin program buat halo. Nama aslinya Revi gatau repi siapa. Pokoknya revi \()/ dan aku suka *ups* hehe ssstttt jangan bilang-bilang yya ;)