Yyah.. banyak sekali yang ingin kutulis
emmh apa ya?
oh ya, aku sedang di jakarta loh saat menulis ini hehe ^^
Ya, aku sudah kelas 12 sekarang, yang berarti aku
harus mengikuti program PSG dari sekolah.
Oke, aku cerita tentang PSG ku dulu deh :D
Aku PSG di MelOn Indonesia bersama 5
teman ku yang lain, Adinda, Dyan, Mega, Ristha, dan Indra . Kantornya terlatak
di lantai 7 Gedung Telkom, Jalan Sisingamangaraja kav.4-7 Jakarta Selatan.
Dan kamu tau, di Melon ini ketemu sama 1 makhluk lucu :D
Prio Wahyu Utomo, namanya. Dia alumni angkatan 15 Moklet. Awal ketemu sih pas
hari kedua PSG, tanggal 2 oktober lalu, pas pembimbing ku, Mas Satria (beliau
alumni Moklet angkatan 8) memberikan tugas pertama buat aku dan Adinda (kami
berdua ada di divisi pemrograman, dimana 7 dari 8 anggotanya adalah alumni
Moklet *bangga nyaa (ღ˘⌣˘ღ) *) dan Mas Priok (panggilan akbrab nya)
itu adalah developer web sebelumnya. Jadilah
kami –aku dan adinda – dilempar ke dia. Dia dengan sangat menyebalkan dan
berbicara dalam bahasa alien yang kami tidak pahami *dibanting priok* *ehhem,
back to topic* menjelaskan tentang flow
web yang harus kami buat nantinya.
Kami berdua tentu saja menemui kesulitan karena
baru hari itu juga kami berkenalan dengan bahasa alien –yaitu CI alias Code
Igniter – dan langsung di beri project untuk dikerjakan *itu benar – benar sulit
kamu tau ヾ(×× ) ツ*.
Aku masih bingung ya, kenapa dari awal kami ketemu, mas Priok lebih sering
bicara padaku –bukan, bukan aku GR atau
apalah ((-_-))v
– tapi sungguh, bahkan Adinda
sampai marah karena merasa tidak diperhatkan sama mas Priok. Ditambah lagi, Mas
Prok tidak pernah mau benar-benar memberi tau bagaimana mengerjakan project
itu. “Cari aja di Google” itulah kata andalannya kalau ditanya. Ga bikin
frustasi gimana coba ?! oh dan sejak awal, teman ku yang lain sudah sering
menggoda aku denagn mas Priok itu. Tentu saja mereka hanya menggoda ke aku aja.
Dan ada
kejadian, di hari jumat minggu pertama Oktober 2012, hari itu –kata Adinda –
aku sudah ada di titik puncak bingug dan raut wajah ku sangat sangat
memperhatinkan (seperti siap menangis kapan pun) dan tidak benar-benar nyambung
diajak ngobrol. Saat itu lah dia, mas Priok datang, duduk di banguku dan
membawa secarik kertas note warna kuning menjelaskan padaku dengan bahasa
manusia bagaimana sistem program yang akan aku kerjakan. Aku masih ingat,
setiap menjelaskan 1 step, dia akan berhenti, menoleh ke arahku dan sambil
tertwa bertanya “paham?” “ngerti gak?” dan kalau aku bilang aku paham dia akan
melanjutkan ke step berikutnya dan kalau aku bilang “bingung mas” dia akan
mengulang penjelasannya denagn bahasa yang lebih manusiawi lagi. hahaha yah
kalau diingta-ingat lucu juga ya. Kenapa dia rela direpotkan olaeh ku ya (¬‿¬)
lalu setelah selesai menjelaskan, dia bertanya denagn santai “tinggalnya dimana
dek?” dan saat itu juga rekan-rekan kantornya beruhuk-uhuk ria dan berteriak “modus
modus” menggodanya. Dia spontan tertawa dan bangkit dari tempat duduknya
kemudian menyangkal perkataan rekan-rekan nya itu. Teman-teman ku juga menahan
tawa mereka. Aku? Yah seperti biasa, aku hanay diam tidak mengerti apa yang
mereka tertawakan. Dan sejak hari itu juga, mas Priok resmi dipanggil Modus.
lalu, minggu depanya, Modus punya panggilan baru, yaitu “Emmbem” dan dia jadi milik mega. Itu karena Mega
bercerita kalau dia mimpiin si Modus jadi ya Mega dong yang di godain sama
modus sekarang dan kami juga tau, kalau tia itu tembem dari foto DP BBM nya. Mas
itu lucu juga kok ^^
Tapi sayang nya, entah kenapa mas Satria tau
tentang “Mas Emmbem ” dan yang digodain itu aku dan Adinda. Padahal jelas sekai
kalau yang dengan Modus itu si Mega. Dan sejak itu juga, entah kenapa modus ga
pernah lagi ke bangku ku dan Adinda untuk menanyakan tugas yang kami kerjakan.
Dan setelah 1 bulan berjalan, kemaren senin kalau
tidak salah, tanggal 13 november, kami, cewek berlima se lift sama Modus dan
Cak Usma. Dan saat itu MODUS SALTING! Haahaha beneran deh, aku ga bohong. Dia ragu
dan berhenti saat akan masuk lift kami. Dan saat di dalam lift, Cak Usma
menggodanya.
“jok salting
a Yok” dan dia menjawab sambil tertawa “enggak
pak. takut”. Adinda sontak menahan tawa nya. Dia tidak berani benar-benar
melihat kami berlima dan saltingnya itu loo,. . .kelihat banget . tapi Adinda –dan aku – pikir itu
sangat...lucu (´∀`)♡
Nah,
cukup sekian dulu cerita tentang Mas modus nya kapan kapan aja lagi.
oh, btw, ko aku ga nulis crita tentang Ayiib, eh ayaab aja yya?
Sekalian
deh, ayabb itu julukan buat mas mas arab yang duduk di belakang ku. Mas nya
kerjaannya bikin program pake eclipse hahaha. Iya iya, dia bikin program buat
halo. Nama aslinya Revi gatau repi siapa. Pokoknya revi \(^▽^)/ dan aku suka *ups* hehe ssstttt
jangan bilang-bilang yya ;)